TEGALPOS.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi upaya Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memperjuangkan Palestina di tempat berbagai forum. Terbaru Retno bicara tentang Palestina pada Mahkamah Internasional (ICJ).
Pernyataan yang disebutkan disampaikan Ketua MUI Lingkup Hubungan Luar Negeri dan juga Kerjasama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim untuk merespons pidato Menlu RI di area ICJ juga Wadah G20 di dalam Rio de Janeiro terkait Palestina.
“Memberikan apresiasi yang digunakan tinggi lalu terima kasih berhadapan dengan upaya yang tersebut sangat sungguh-sungguh Menlu RI. Hal ini menggambarkan sikap pemerintah, rakyat dan juga bangsa Indonesia terhadap kejahatan yang tersebut luar biasa negara Israel dan juga pembelaan Indonesia terhadap perjuangan rakyat lalu bangsa Palestina,” ujar Sudarnoto di keterangan tertulisnya yang diterima di tempat Jakarta, Hari Sabtu (24/2/2024).
Sudarnoto mengumumkan peran kemudian sikap ini sudah mendapatkan apresiasi yang mana tinggi secara internasional.
Perjuangan diplomasi Indonesia khususnya yang tersebut terkait dengan Palestina seperti ini harus masih dijaga lalu bahkan diperkuat di tempat masa-masa mendatang.
“Bagi saya, tanpa mengabaikan berbagai problem konflik kemudian kemanusiaan pada berbagai wilayah dunia yang lain, Palestina sangat spesial bagi Indonesia. Tidak cuma telah dilakukan berjasa bagi kemerdekaan Indonesia, akan tetapi Palestina hingga pada waktu ini adalah satu-satunya bangsa di tempat dunia yang mana masih dijajah dan juga kita tidak ada boleh membiarkan dan juga berdiam diri,” ujar Sudarnoto.
Menlu RI, lanjut Sudarnoto, sangat mengerti itu serta membuktikan secara kongkrit memperjuangkan Palestina melalui berbagai forum.
“Seiring dengan sikap Amerika dan juga beberapa negara lain yang dimaksud masih memperlihatkan dukungannya terhadap Israel, maka sikap Indonesia yang digunakan disampaikan oleh Menlu RI menjadi peluang yang dimaksud sangat penting meminta negara-negara lain untuk semakin membuka kesadaran bahwa tanah Israel dan juga negara-negara mitranya sebetulnya telah mulai kehilangan dukungan dan juga legitimasi moralnya secara internasional,” ujar dia.
Karena itu, ini adalah kesempatan yang digunakan baik untuk secara bersama-sama memberikan tekanan terhadap tanah Israel melalui berbagai cara antara lain boikot secara menyeluruh, pemutusan hubungan diplomatik dengan tanah Israel dan juga pengucilan global terhadap Israel.
Sudarnoto menyatakan peran-peran kekuatan publik sipil, tokoh lintas agama, akademisi, pers sangat penting untuk memperkokoh tekanan rakyat internasional kemudian memperlemah Israel.
Dalam pidatonya Menlu, lanjut dia, antara lain menegaskan bahwa tanah Israel bukan punya niat untuk menghormati apalagi mematuhi kewajiban hukum internasional.
“Bagi saya, narasi negara Israel adalah musuh dengan ini perlu terus digaungkan secara masif kemudian ekstensif oleh semua kalangan,” kata dia.
Menlu RI, masih menurut dia, adalah sosok pembawa harapan besar yang dimaksud telah melakukan langkah yang digunakan sangat penting mendengarkan tuntutan Afrika Selatan lalu melahirkan rekomendasi yang tersebut juga penting, meskipun tidak ada memuaskan berbagai kalangan.
Ia mengungkapkan mekanisme hearing terhadap 52 negara termasuk Indonesia di tempat ICJ adalah sangat penting.
“Dan pernyataan Menlu bahwa ICJ mempunyai otoritas untuk menyampaikan Fatwa Hukum terkait dengan okupasi negara Israel dengan berbagai akibatnya itu harus didukung secara luas serta dikawal agar nanti ada tindakan penting dan juga efektif di tempat Sidang Umum PBB untuk menghentikan secara permanen aksi brutal Israel,” kata Sudarnoto. (Antara)
SUMBER SUARA.COM
