Scroll untuk baca artikel
Berita

Neraca Dagang RI Tekor dengan China-Thailand, Cuan Lawan AS-India

124
×

Neraca Dagang RI Tekor dengan China-Thailand, Cuan Lawan AS-India

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 3,26 miliar pada September 2024, menghasilkan tren surplus perdagangan ekspor-impor terjaga 53 bulan beruntun sejak Mei 2020. Ada sebagian negara yang berkontribusi besar terhadap surplus perdagangan itu.

Surplus neraca perdagangan itu sendiri meningkat tipis 0,48% bila dibandingkan tempat surplus pada Agustus 2024 yang tersebut senilai US$ 2,78 miliar. Sementara itu dibandingkan dengan September 2023 yang dimaksud senilai US$ 3,40 miliar nilai surplusnya turun 0,15%.

“Dengan demikian neraca perdagangan Tanah Air telah dilakukan mencatatkan surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti ketika konferensi pers pada kantornya, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Amerika Serikat, India, dan juga Filipina berubah menjadi negara penyumbang surplus terbesar pada September 2024. Terdiri dari Amerika Serikat yang tersebut surplusnya senilai US$ 1,38 miliar, India US$ 942,1 juta, serta Filipina senilai US$ 783,9 juta.

Komoditas yang tersebut menimbulkan perdagangan Indonesi surplus dengan Amerika Serikat ke antaranya mesin kemudian perlengkapan elektrik dan juga bagiannya senilai US 277,8 juta, pakaian dan juga aksesorisnya US$ 214,3 juta, juga alaskaki US$ 213,2 juta. India substansi bakar mineral US$ 506,4 juta, lemak juga minyak hewan atau nabati US$ 196,6 juta, dan juga besi lalu baja US$ 175,7 juta. Sedangkan dengan Filipina sebagai kendaraan kemudian bagiannya US$ 285,4 juta, substansi bakar mineral US$ 238,3 juta, juga lemak dan juga minyak hewani atau nabati US$ 51,2 juta.

Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas dalam Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/9/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas dalam Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/9/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas pada Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/9/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sementara itu, Negara Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan tiga negara, yaitu China, Australia, lalu Thailand. Angka defisit perdagangan barang dengan China senilai US$ 630,7 juta, Australia US$ 369,4 juta, dan juga Thailand senilai US$ 317,9 miliar.

Komoditas yang mana menciptakan perdagangan Negara Indonesia tekor dengan China yakni mesin lalu peralatan mekanis senilai US$ 1,43 miliar, mesin dan juga perlengkapan elektrik juga bagiannya US$ 1 miliar, juga kendaraan serta bagiannya US$ 314,8 juta.

Untuk Australia adalah logam mulia lalu perhiasan atau permata US$ 188 juta, serealia US$ 63,5 juta, juga materi bakar mineral US$ 61,3 juta. Dengan Thailand plastik kemudian barang dari plastik US$ 97,5 juta, kendaraan juga bagiannya US$ 94,2 juta, juga mesin juga peralatan mekanis maupun bagiannya US$ 83,7 juta.

“Hingga September 2024 surpus neraca perdagangan Tanah Air mencapai US$ 21,98 mliar atau lebih tinggi rendah sebesar US$ 5,74 miliar jika dibandingkan dengan periode yang dimaksud sejenis tahun lalu,” ungkap Amalia.

Next Article Impor RI Naik 14,8% Jadi US$19,40 Miliar dalam Mei 2024

Artikel ini disadur dari Neraca Dagang RI Tekor dengan China-Thailand, Cuan Lawan AS-India

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *