Jakarta – Otoritas Palestina pada Minggu, 13 Oktober 2024, menyambut baik seruan Awal Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, untuk menghentikan ekspor senjata ke negeri Israel dalam sedang serangan tanah Israel di Wilayah Gaza kemudian Lebanon. Kementerian Luar Negeri Palestina mengemukakan seruan Sanchez sepenuhnya sejalan dengan hukum internasional serta resolusi legitimasi internasional, dan juga memperkuat solusi dua negara lalu prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Kementerian Luar Negeri Palestina menyalahkan “negara-negara yang menyediakan senjata kemudian peralatan militer terhadap negeri Israel lantaran mendorongnya untuk terus melakukan kejahatan serta pelanggaran terhadap rakyat Palestina.
Sanchez sebelumnya pada Jumat, 11 Oktober 2024, menyerukan terhadap komunitas internasional agar menghentikan ekspor senjata ke Israel, sambil mencatatkan data Spanyol telah lama menghentikan transaksi jual beli senjata ke negara Israel sejak meletup konflik Kawasan Gaza pada Oktober 2023.
Kementerian Luar Negeri Palestina juga menyerukan untuk para penandatangan Traktat Perdagangan Senjata “untuk berperan tegas guna menghentikan pengaplikasian senjata juga peralatan militer oleh negara Israel pada melakukan pelanggaran kritis terhadap hukum kemanusiaan internasional, HAM, lalu warga sipil Palestina.
Menurut data terbaru dari Stockholm International Peace Research Institute, Amerika Serikat memenuhi 70,2 persen dari permintaan senjata konvensional negara Israel antara 2011 dan juga 2020, dihadiri oleh oleh Jerman sebesar 23,9 persen kemudian Italia sebesar 5,9 persen. Pada April, Kongres Amerika Serikat menyetujui bantuan senilai UDS17 miliar (sekitar Rp264,7 triliun) untuk tanah Israel sebagai bagian dari paket bantuan militer asing senilai USD95 miliar (sekitar Rp1,4 kuadriliun).
Selain itu, data dari Campaign Against Arms Trade (CAAT) mengungkapkan Jerman mengirimkan senjata senilai 326,5 jt euro (sekitar Rp5,6 triliun) terhadap negara Israel pada 2023 atau sepuluhan kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketegangan regional sudah meningkat akibat serangan brutal tanah Israel pada Jalur Gaza, yang tersebut telah lama menewaskan lebih tinggi dari 42.200 orang, sebagian besar adalah perempuan serta anak-anak, setelahnya serangan gerakan Hamas tahun lalu. Konflik yang dimaksud meluas ke Lebanon dengan tanah Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, yang dimaksud sudah menewaskan lebih banyak dari 1.437 pendatang kemudian melukai tambahan dari 4.123 lainnya sejak 23 September.
Meskipun ada peringatan keras internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di dalam ambang pertempuran regional akibat serangan negeri Israel yang tersebut terus menerus pada Wilayah Gaza kemudian Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Sumber: Anadolu
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini
Artikel ini disadur dari Palestina Memuji Seruan Spanyol untuk Hentikan Ekspor Senjata ke Israel