Ibukota Indonesia – Wakil Ketua Umum Persatuan Artis Film Nusantara (PARFI) 56 Prilly Latuconsina menyatakan organisasi membekali aktor dengan beragam pelatihan juga pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kualitas dia di berkarya.
"PARFI ini mau fokus pada pelatihan akting, agar semua aktor mempunyai kesempatan yang mana serupa tak hanya sekali dilihat dari digital asset saja," kata Prilly pada perayaan Hari Film Nasional bertajuk "Aktor Tangguh, Industri Tumbuh" pada Jakarta, Sabtu.
PARFI 56 berharap pelatihan akting itu mampu meningkatkan daya saing aktor agar kemampuannya benar-benar terasah lalu sanggup dilirik sektor yang dimaksud pada waktu ini banyak yang digunakan hanya sekali mempedulikan aset digital orang dari aktor. Prilly, aktris yang tersebut membintangi "Kukira Kau Rumah" itu, menilai pada waktu ini pemilihan aktor seringkali didasari pada popularitas juga jumlah keseluruhan pengikut di dalam media sosial, tidak kemampuan berakting.
Melihat kecenderungan itu, PARFI 56 menganggap diperlukan pelatihan peningkatan kapasitas sehingga aktor-aktor yang digunakan memang sebenarnya telah diasah bakatnya itu akhirnya bisa saja mendapatkan kesempatan yang digunakan mirip untuk tampil di layar lebar.
Tak cuma pelatihan akting, pelatihan pengembangan usaha juga pengelolaan aset digital juga akan diberikan terhadap para aktor agar dia sanggup tumbuh bukan semata-mata mengandalkan kemampuan beraktingnya.
Dia mengambil contoh dirinya sendiri yang dimaksud menginisiasi pembuatan rumah produksi Sinemaku serta mengambil peran sebagai Chief Marketing Officer.
Lewat langkah tersebut, Prilly tak belaka mengandalkan akting sebagai mata pencaharian utama. Langkahnya menjadi pembuktian bahwa aktor mampu membuka potensi kerja yang baru bagi rekan-rekan sineas lainnya.
Langkah mirip diharapkan dapat dihadiri oleh para aktor yang dimaksud mengikuti pelatihan untuk pengembangan perniagaan maupun pelatihan pengelolaan digital asset dari PARFI.
"Jadi, kami PARFI juga fokus ke pelatihan seperti itu, agar aktor-aktor baru khususnya bisa jadi mempunyai kesempatan yang sama. Mereka bisa jadi tahu juga cara mengembangkan digital aset yang digunakan dia punya sehingga bisa saja berubah menjadi personal branding yang dimaksud baik untuk merekan berubah menjadi aktor juga bisa jadi menjadi individu wirausahawan," kata Prilly.
Bendahara Umum PARFI 56 Ayu Dyah Pasha menambahkan bahwa harapannya dalam masa mendatang organisasi yang dimaksud menaungi para aktor dalam Indonesi yang dimaksud juga dapat menjadi penggagas untuk menghadirkan sertifikasi keterampilan akting.
Hal itu diharapkan mampu meningkatkan kekuatan eksistensi juga berubah jadi bukti nyata bahwa para aktor memiliki kapabilitas yang digunakan dibutuhkan oleh sektor film.
"Layaknya profesi lain nanti ada juga sertifikasi untuk keaktoran. Ini adalah dapat jadi jalan yang mana ditempuh. Agar pemilihan aktor tidaklah lagi modal digital asset, terus secara tiba-tiba dapat bayar tinggi dibandingkan dengan aktor yang telah lama berjuang dengan proses lama lalu mumpuni. Ini adalah yang dimaksud ingin diperjuangkan oleh PARFI," kata Ayu.
Artikel ini disadur dari PARFI 56 berikan pelatihan untuk tingkatkan kualitas aktor Indonesia
