Berita

Partai Geert Wilders Menang Pemilu, Muslim Belanda Khawatir Jadi Warga Negara Kelas Dua

1818

TEGALPOS.COM – Warga Muslim Belanda mengaku cemas dan juga khawatir setelah PVV memenangkan pemilu. Geert Wilders, pemimpin partai itu, diketahui selalu menyuarakan kebijakan anti Islam serta anti pendatang di dalam negara Kincir Angin tersebut.

Berdasarkan hasil hitung cepat, Kamis (23/11/2023), setelah pemungutan kata-kata pada Rabu kemarin, PVV diprediksi meraih kursi mayoritas pada Parlemen Belanda dengan 37 kursi.

PVV sendiri dalam manifestonya secara gamblang mengatakan akan melarang pendirian masjid, melarang kerudung atau jilbab dan juga melarang peredaran Al Quran di tempat Belanda.

“Hasil pemilihan umum ini sangat mengejutkan Muslim Belanda,” kata Muhsin Koktas, perwakilan dari CMO, sebuah lembaga yang mana mewakili umat Islam Belanda dalam hubungan dengan pemerintah.

“Kami tak mengira partai degnan program yang mana bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum akan menjadi sangat besar,” lanjut dia.

Sebelumnya Wilders secara terbuka menyerang Islam. Ia pernah menyebut Islam sebagai ideologi fasis; hasil dari budaya terbelakang; serta agama yang membawa kemunduran.

Sejak 2004, Wilders selalu dijaga ketat oleh polisi lantaran keselamatannya terancam. Pada 2026 ia dihukum oleh sebab itu menyebut imigran jika Maroko sebagai sampah dalam sebuah kampanye.

“Kami sangat khawatir akan masa depan Islam lalu umat Muslim pada Belanda,” kata Koktas.

Kerisauan yang mana mirip juga dirasakan oleh Habib El Kaddouri, yang memimpin organisasi warga Belanda keturunan Maroko. Ia mengatakan menangnya PVV dalam pemilihan umum adalah pesan dari mayoritas warga Belanda kepada kelompok minoritas.

“Tekanan kemudian ketakutan sangat besar dirasakan. Wilders terkenal akan ide-idenya yang dimaksud menyudutkan Islam kemudian warga keturunan Maroko. Kami khawatir akan jadi warga negara kelas dua,” kata Kaddouri.

“Saya tiada tahu, apakah Muslim masih aman di area Belanda. Saya cemas melihat negara ini,” terang dia.

Dari sekitar 17 jt penduduk Belanda, sekitar 5 persen beragama Islam. Mayoritas penduduk Belanda, sekitar 57 persen mengaku tiada beragama dan juga 18 persen memeluk Katolik juga sekitar 13 persen adalah Protestan.

Peluang Wilders menjadi Perdana Menteri Belanda belum dapat dipastikan, akibat ia membutuhkan 76 dari 150 kursi parlemen agar dapat berkuasa. Artinya PVV harus berkoalisi dengan partai-partai lain untuk membentuk pemerintahan.

Pemimpin partai VVD serta NSC, yang digunakan masing-masing meraih 20 kemudian 24 suara, mengatakan membuka kesempatan koalisi dengan Wilders.

Sementara koalisi Partai Buruh/Hijau, yang meraih pengumuman terbanyak kedua, sudah menegaskan bukan tertarik bergabung dengan Wilders. Steven van Baarle, pemimpin partai Denk yang memperjuangkan hak warga minoritas, mengatakan tidak ada mau mengucapkan selamat pada Wilders.

“Fakta bahwa PVV adalah partai terbesar di dalam Belanda merupakan ancaman bagi jutaan Muslim Belanda. Wilders ingin merengut hak-hak mereka. Kemenangannya adalah alasan untuk bekerja lebih banyak keras melawan diskriminasi,” tegas Baarle, yang dimaksud partainya belaka meraih 3 kursi parlemen.

SUMBER SUARA.COM

Exit mobile version