Kuliner

Pedagang Papua rutin terima pesanan daun ketupat pada waktu Idul Adha

108

Sentani – Pedagang Papua Meri Kbarek selalu menerima pesanan daun ketupat pada waktu perayaan Hari Raya Idul Adha.

"Ibu haji setiap saat menghubungi kami baik lewat telepon maupun datang secara langsung ke rumah untuk memperoleh daun ketupat yang sudah ada dianyam biasanya 1.000 buah," kata Meri Kbarek yang digunakan sehari-hari berjualan dalam Pasar Sentral Youtefa Distrik Abepura Perkotaan Jayapura, Papua ke Jayapura, Senin.

Menurut Kbarek, daun kelapa untuk menimbulkan ketupat diperoleh dari pekarangan rumahnya yang digunakan memang sebenarnya berbagai ditumbuhi pohon kelapa.

"Puji Tuhan setiap Lebaran baik itu Idul Adha maupun Idul Fitri setiap saat membawah berkat bagi kami, sebab pendapatan bisa saja meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa," ujarnya.

Ia menjelaskan sehari-hari dirinya berjualan sayu mayur yang dimaksud diperoleh dari kebunnya atau pun dibeli pada lingkungan ekonomi waktu malam dan juga dijual kembali pagi harinya.

"Pendapatan yang diperoleh itu untuk keperluan sehari-hari maupun biaya lembaga pendidikan anak sekolah," katanya.

Dia menambahkan pesanan daun ketupat juga tidaklah hanya saja pada ketika kesempatan Idul Adha maupun Idul Fitri tetapi setiap minggunya pasti ada yang memesan untuk pembuatan ketupat untuk jualan Coto Makassar.

"Kami juga telah ada langganan daun ketupat yang digunakan diambil ibu haji, sehingga kami setiap saat menyediakan di mana dihubungi," ujarnya.

Daun ketupat kalau dijual per ikat terdapat 10-15 daun yang digunakan telah dianyam dihargai Rp20.000-Rp30.000, dan juga daun ketupat belum dianyam biasanya dijual Rp50.000 sebab jumlahnya banyak.

Artikel ini disadur dari Pedagang Papua rutin terima pesanan daun ketupat saat Idul Adha

Exit mobile version