Scroll untuk baca artikel
Hiburan

Pro Kontra Video Game Fursan Al-Aqsa, Bikin Berang negeri Israel

557
×

Pro Kontra Video Game Fursan Al-Aqsa, Bikin Berang negeri Israel

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM – JAKARTA – Sebuah video game menggambarkan pertempuran antara tanah Israel serta militan kelompok Hamas menarik perhatian pada media sosial hingga memicu pro kontra.

Melansir Newsweek, Mulai Pekan (35/12/2023), akun LibsofTikTok dalam X, membagikan video dengan keterangan “GRAFIS: Permainan video yang tersebut tersedia di tempat @Steam memungkinkan pemain untuk mensimulasikan menjadi seseorang pejuang gerakan Hamas memerangi orang Yahudi di area Pusat Kota Tua Yerusalem sambil meneriakkan takbir.

Permainan berjudul “Fursan al-Aqsa: The Knights of the Al-Aqsa Mosque” ini dapat dimainkan pada aplikasi mobile Steam yang dimaksud dimiliki oleh Valve. Dalam deskripsi permainan tercatat bahwa permainan tak mengiklankan aksi terorisme, anti semitisme, kebencian terhadap kaum Yahudi maupun kelompok lainnya.

Permainan ini mereka itu sebut bentuk mengkritik terhadap okupansi militer tanah Israel di tempat Palestina. Mereka pun membandingkan game ini identik seperti game Six Days in Fallujah, Call of Duty juga game pertempuran lainnya.

Meskipun dirilis pada April 2022, perhatian terhadap permainan ini meningkat belakangan ini seiring dengan berlangsungnya konflik di tempat negeri Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Pengkode permainan Nidal Nijm, seperti yang tersebut dilaporkan oleh surat kabar Israel, Haaretz, baru-baru ini membagikan arahan pada media sosial yang mencela negeri Israel serta individu Yahudi .

“Ini adalah nasib semua orang yang mana menyerbu tanah air kita #Palestina! Hati-hati oh #Zionis, singa-singa dari #JeninCamp datang kepadamu,” tulis Nijm di salah satu unggahan terbarunya.

Nijm menyatakan terhadap Newsweek bahwa permainan karyanya tiada menampilkan apa pun yang berhubungan dengan agama Yahudi, justru momennya tepat dengan kondisi dalam Gaza. “Apa yang tersebut terjadi pada Wilayah Gaza sekarang telah terjadi menimbulkan berbagai orang ‘bangun’ serta mengamati siapa sebenarnya teroris sesungguhnya. Ini adalah bukan lagi tentang agama atau politik, ini tentang kemanusiaan. Tidak ada yang tersebut menerima pembantaian anak-anak kecil, perempuan, lansia, juga warga sipil, seperti yang dijalankan tanah Israel dengan sengaja menjatuhkan bom pada berhadapan dengan rumah sakit, sekolah, bangunan tempat tinggal, lalu sebagainya.”

Menanggapi tweet dari LibsofTikTok, Nijm mengungkapkan hal itu termasuk berita palsu. Ia mengklarifikasi bahwa karyanya memungkinkan adegan membunuh orang Yahudi sambil berteriak Allahu Akbar. Namun, konteksnya memungkinkan pemain untuk bermain sebagai Pejuang Perlawanan Palestina dari kelompok fiksi bernama Fursan al-Aqsa melawan tentara Israel.

Data dari Steam menunjukkan bahwa di 30 hari terakhir, permainan ini mempunyai rata-rata 1,7 pemain. Pada bulan Oktober, permainan ini memiliki rata-rata 2,3 pemain atau meningkat 87 persen. Puncak total pemain permainan ini pun sudah pernah mencapai 10 pemain.

SUMBER SINDONEWS.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *