Ibukota Indonesia – Sebagai klub dengan sejarah panjang, Manchester City telah dilakukan melalui perjalanan luar biasa sejak didirikan pada tahun 1880. Awalnya dikenal sebagai St. Mark’s (West Gorton), klub ini berganti nama bermetamorfosis menjadi Ardwick Association Football Club pada 1887, sebelum resmi menggunakan nama Manchester City pada 1894.
City mulai bersaing dalam divisi teratas Football League pada 1899 kemudian berhasil meraih trofi besar pertama mereka, yaitu Piala FA, pada 1904.
Dari momen itu, Manchester City terus mengalami perkembangan berubah menjadi salah satu klub terpandang, baik di dalam Inggris maupun pada panggung internasional. Dalam perjalanan sejarah panjang tersebut, nama Pep Guardiola menjadi bagian penting dari kesuksesan di era klub ketika ini.
Siapa Pep Guardiola?
Pep Guardiola, yang dulunya merupakan orang gelandang andalan pada Barcelona, pada saat ini dikenal sebagai salah satu instruktur terbaik pada dunia.
Lahir dalam Santpedor, Spanyol, pada 18 Januari 1971, ia adalah jebolan akademi terkenal La Masia. Sebagai pemain, Guardiola berubah jadi bagian penting dari Dream Team Barcelona era Johan Cruyff, pembimbing yang digunakan berubah menjadi mentor serta memberikan pengaruh besar pada filosofi sepak bolanya.
Setelah pensiun sebagai pemain, Guardiola memulai karier kepelatihannya dalam Barcelona B pada tahun 2007. Tidak butuh waktu lama, ia dipromosikan berubah menjadi pembimbing tim utama Barcelona pada 2008. Di bawah kepemimpinannya, Barcelona meraih 14 trofi, salah satunya dua Kejuaraan Champions (2009, 2011) kemudian tiga gelar kejuaraan La Kejuaraan berturut-turut.
Pada 2013, Guardiola melanjutkan kariernya di dalam Bayern Munich. Di Jerman, ia menyebabkan Bayern meraih kemenangan tiga penghargaan Bundesliga berturut-turut dan juga memperkenalkan pengembangan taktis yang digunakan meningkatkan permainan tim.
Guardiola bergabung dengan Manchester City pada 2016, mengakibatkan reputasi besar setelahnya kesuksesannya dengan Barcelona dan juga Bayern Munich.
Di City, ia memperkenalkan filosofi bermain berbasis penguasaan bola, pressing tinggi, kemudian fleksibilitas taktik. Strategi ini berhasil menyebabkan City meraih lima peringkat Turnamen Inggris hingga musim 2023/2024, termasuk treble winner pada 2022/2023 dengan menjuarai Kejuaraan Inggris, Piala FA, kemudian Kejuaraan Champions.
Artikel ini disadur dari Profil Pep Guardiola, sosok yang mengubah Man City jadi tim elit Liga Inggris