Berita

RI Bisa Jadi ‘Raja’, Luhut Ungkap Temuan Harta Karun Langka

509

TEGALPOS.COM –   Jakarta – Indonesia mempunyai angan-angan menjadi ‘raja’ akumulator kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dalam dunia. Hal ini seiring dengan substansi baku pembuatan elemen penyimpan daya listrik yang dimiliki Indonesia, yakni nikel.

Sejatinya, komponen baku pembuatan penyimpan daya kendaraan listrik itu tak cuma dari nikel, salah satu elemen penting pendukungnya adalah ‘harta karun langka’ ini yaitu lithium.

Nah, belum lama Menteri Koordinator Lingkup Kemaritiman lalu Pengembangan Usaha (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah berhasil menemukan kemungkinan ‘harta karun langka’ lithium ini. Tak tanggung-tanggung, Luhut bilang temuan lithium itu cukup besar.

“Saya baru dapat laporan kemarin ditemukan sumber litium yang mana besar sekali di area Indonesia. Tapi bingung juga kita punya semua ini, pemerintah berikutnya punya PR sejumlah banget,” ungkap Luhut pada Rencana Kerja Kemenko Marves Tahun 2023 berserta Capaian serta Hasil Evaluasinya, Hari Jumat (22/12/2023).

Sayangnya Luhut belum sanggup membeberkan di dalam mana lokasi temuan lithium yang digunakan cukup besar itu. Yang terang, sebelumnya Indonesia memang sebenarnya membutuhkan lihitum sebagai materi baku pembuatan elemen penyimpan daya listrik. Bahkan, untuk mengembangkan akumulator EV dengan permintaan lithium Indonesia sempat mencari kerjasama hingga Australia.

“Kita mau cari dari Australia, sekarang kita puya lithium kemudian sumberya besar sekali,” terang Luhut.

Sebagaimana diketahui, rencana Indonesia menjadi raja akumulator kendaraan listrik dunia terhambat lantaran Indonesia tak memiliki lithium. Harta karun langka itu menjadi materi campuran antara nikel lalu lainnya.

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Daya serta Narasumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan adanya temuan sumber daya lithium di tempat wilayah Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah.

Koordinator Mineral Pusat Informan Daya Mineral, Batu Bara, juga paans Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin mengungkapkan terdapat temuan prospek lithium yang digunakan besar pada Wilayah Bledug Kuwu, Jawa Tengah. Saat ini sedang memfokuskan kajian temuan sumber lithium baru pada wilayah tersebut.

“Menurut kita yang digunakan lebih lanjut menarik itu justru dalam Bledug Kuwu itu di area Grobogan, Jawa tengah. Makanya kita fokus di area sana,” ujar Awaluddin pada waktu ditemui di area sela acara Badan Geologi pada Hotel Jayakarta, Ibukota Barat, Kamis (7/12/2023).

Dia menyebutkan sumber daya lithium yang digunakan ditemukan di dalam wilayah yang disebutkan berasal dari brine system atau lumpur serta air. Awaluddin mengungkapkan bahwa sampel air serta lumpur yang dimaksud dikaji dengan dikeringkan yang mana akan menciptakan kadar lithium hingga 10 kali lipat.

“Itu (wilayah Bledug Kuwu) brine juga, brine system juga, jadi kita ambil sampel dari lumpur dari air. Jadi ketika dikeringkan sekitar berapa hari itu kadarnya mampu meningkat 10 kali lipat. Jadi ini jadi menarik lalu cukup luas cekungannya. Ke depan kita akan studi lebih tinggi terpencil geokimia, geofisika, atau hidrogeologinya,” tambah dia.

Adapun, peluang jumlah agregat besar lithium yang dimaksud ditemukan di tempat wilayah yang dimaksud mencapai 1.000 PPM Lithium. “Jadi kita ke depan prioritas di dalam Bledug Kuwu, sebab itu sampai 1.000 PPM lebih. Dan itu kan pada satu cekungan besar yang mana artinya medan berburunya masih luas,” pungkasnya.

Selain lithium, Awaluddin mengungkapkan wilayah yang disebutkan juga menyimpan mineral yang dimaksud disebut Boron. Dia mengungkapkan mineral Boron bisa saja dimanfaatkan untuk teknologi komponen bakar hidrogen. “Bahkan disitu ada satu lagi boron itu juga penting, mineral boron,” ujarnya.

Dia menyebutkan sejatinya kajian untuk menemukan lithium pada wilayah Bleduk Kuwu sudah ada sejak 2020 lalu, namun kajian intensif diadakan mulai tahun 2023 ini lantaran kajian yang disebutkan sempat tertunda pandemi Covid-19. “Sebenarnya (kajian dimulai) sejak tahun lalu sejak 2020 ya sebenarnya terputus Covid kita lanjut tahun ini 2023 dan juga memunculkan beberapa hasil lab yang digunakan menggembirakan,” terang Awaluddin.

Artikel Selanjutnya China Setop Ekspor Harta Karun Super Langka, RI Gimana?

SUMBER CNBC.COM

Exit mobile version