Scroll untuk baca artikel
Berita

Sederet Saham IPO Harga Terbang Lalu Tumbang, Nasib BREN Bakal Sama?

472
×

Sederet Saham IPO Harga Terbang Lalu Tumbang, Nasib BREN Bakal Sama?

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM – JakartaEmiten milik konglomerat Prajogo Pangestu menyedot perhatian pemodal seantero Indonesia akhir-akhir ini.

Setelah dibuat happy, penanam modal sekarang dibuat H2C alias harap-harap cemas mengawasi pergerakan saham BREN pada awal Januari 2024. Wajar cemas, faktanya berbagai saham melejit setelahnya IPO kemudian tumbang.

Penurunan Harga Saham BREN
Foto: Refinitiv
Penurunan Harga Saham BREN

Sepanjang 2023, tepatnya setelahnya BREN IPO hingga akhir Desember, BREN telah dilakukan berjasa memberikan cuan sebesar 667%. Harga pengaktifan di tempat pangsa sekunder Rp975 per saham pada 9 Oktober 2023 kemudian pada akhir tahun menjadi Rp7.475 per saham.

Kemudian masuk 2024, awan gelap mulai muncul dalam mana di 7 hari perdagangan di area bursa saham Indonesia nilai saham BREN sudah pernah turun 31% ke Rp5.675 per saham.

Penurunan paling meresahkan terjadi pada perdagangan Selasa (9/1/2023). Saham BREN jatu 20% sehari!.

Tren pelemahan memang sebenarnya telah terlihat dua hari sebelumnya yakni tanggal 5 serta 8 Januari 2024. Saat itu tarif saham BREN tumbang 4% kemudian 6,57%. Total pada tiga hari perdagangan saham BREN longsor 28,23%.

Pergerakan Saham BREN Sejak IPOFoto: Refinitiv
Pergerakan Saham BREN Sejak IPO

Alam bawah sadar pemodal saham mungkin saja memori buruk perihal kinerja saham-saham IPO yang dimaksud sempat dijagokan lalu melejit pada perdagangan awal IPO namun kemudian keok. Bahkan jikalau mengawasi nasibnya pada waktu ini, miris!

Harga sahamnya pun berada di dalam kondisi di area bawah IPO serta bahkan sudah ada mencapai Rp50 per saham hingga Mata Uang Rupiah 7 per saham.

Misalnya cuma saham PT Bank Aladin Syariah Tbk atau berkode BANK. Diperdagangkan perdana pada lingkungan ekonomi sekunder pada 1 Februari 2021 dengan nilai tukar membuka Rp139 per saham.

Berangkat dari isu digitalisasi yang digunakan marak pada pada waktu pandemi Covid-19, saham BANK populer serta menjadi sasaran para investor.

Asal tahu saja, belaka butuh empat hari perdagangan saham BANK menguat tambahan dari 100%. Tepatnya pada 4 Februari 2021, tarif saham BANK mencapai Rp314 per saham atau naik 126% dari nilai pengaktifan ketika listing perdana.

Permintaan yang mana tinggi di tempat berada dalam tren digitalisasi bertransformasi menjadi aksi beli yang digunakan tiada wajar.

FOMO alias Fear of Missing Out menjadi penggerak tarif saham BANK yang digunakan sudah ada tidak ada sesuai jalur fundamentalnya. Rasa takut ketinggalan tren menyebabkan saham BANK meninggalkan dari jalur biaya fundamentalnya.

Pergerakan Saham BREN Sejak IPOFoto: Refinitiv
Pergerakan Saham BREN Sejak IPO

Puncaknya pada perdagangan 9 Agustus 2021, nilai tukar saham BANK mencapai Rp3.840 per saham. Jumlah ini naik 2.663% sejak IPO atau pada kurun waktu enam bulan. Sejak ketika itu tak ada lagi nilai tertinggi baru tercipta hingga sekarang.

Ingat! Harga akan kembali ke fundamentalnya.

Prinsip itu yang kemudian menghadirkan biaya saham BANK runtuh. Untuk 10 Januari 2024, nilai tukar saham BANK senilai Rp1.345 per saham. Harganya sudah ada turun 65% sejak nilai tukar tertinggi.

Sebenarnya tidak ada hanya saja BANK cuma yang digunakan sahamnya melejit di dalam awal IPO kemudian terjun. Bahkan beberapa pada waktu ini harganya telah lebih besar rendah dari pada waktu IPO.

Sejak 2017 hingga 2023, kemungkinan besar sebesar 10%-15% dari total IPO miliki pergerakan dan juga nasib mirip BANK.

Tim CNBC Indonesia Research memproduksi daftar beberapa saham yang dimaksud awal IPO melejit namun kemudian jatuh sepanjang periode 2017-2023.


CNBC INDONESIA RESEARCH

SUMBER CNBC.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *