Berita

Sejarah Erupsi Gunung Marapi, Siklus Letusan 2-3 Tahunan, Erupsi Terbaru Makan 11 Korban Pendaki

619

TEGALPOS.COM – Kantor SAR Pusat Kota Padang menyebutkan bahwa setidaknya ada 75 pendaki yang tersebut terjebak di area Gunung Marapi, Sumatera Barat dikarenakan erupsi. Banyak dari dia yang digunakan kemudian berhasil diselamatkan, tetapi 11 orang pada antaranya telah dilakukan dinyatakan meninggal dunia.

Sebelum erupsi pada hari Minggu, 3 Desember 2023 pada pukul 14.54 lalu, Gunung Marapi rupanya tercatat sempat mengalami erupsi di tempat awal tahun ini, tepatnya 7 Januari 2023.

Sejarah erupsi Gunung Marapi

Sebelum terakhir kali meletus pada awal tahun lalu, Gunung Marapi terlihat mengeluarkan letusan terakhirnya pada tanggal 4 Juni 2017. Kala itu, letusan terjadi sebanyak enam kali di area kawah verbeek dengan warna asap kelabu tebal.

Sementara itu, letusan pada hari Sabtu, 7 Januari 2023 lalu juga terjadi sebanyak tiga kali, tepatnya pada pukul 06.11 WIB, 09.44 WIB, lalu 10.34 WIB. Namun, tak dikabarkan korban meninggal dunia kala itu lantaran status Gunung Marapi sebelumnya memang sebenarnya sudah ada Waspada atau Level II.

Gunung yang mana terletak pada dua kabupaten sekaligus (Tanah Datar juga Agam) ini sudah ada pernah mengalami erupsi dari tahun 2004–2005, 2006–2007, 2011, 2012, 2014, 2017, kemudian yang mana terbaru adalah tahun 2023 ini. Gunung Marapi miliki siklus letusan setiap 2-3 tahunan.

Tidak cuma satu, Gunung setinggi 2.891 mdpl ini mempunyai lima kawah sekaligus, yaitu kawah Kaladera Bancah, Kapundan Tuo, Kabun Bungo, Kapundan Bongso, kemudian Verbeek atau Kapundan Tenga.

Sejak awal tahun 1987 sampai sekarang, letusan Gunung Marapi memang sebenarnya bersifat eksplosif dengan sumber letusan berpusat pada Kawah Verbeek.

Letusan Terakhir Gunung Marapi

Letusan Gunung Marapi pada hari Hari Minggu (3/12/23) lalu mampu menyebabkan beberapa pendaki terjebak sebab terjadi secara secara tiba-tiba juga tidaklah didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang tersebut signifikan.

Namun, kondisi yang disebutkan memang benar dapat terjadi, misalnya oleh sebab itu dipicu kondisi bawah permukaan secara tiba-tiba, seperti masuknya air tanah ke kantung magma.

Karena letusan tersebut, 75 orang yang tersebut sedang mendaki sempat terjebak dalam jalur pendakian. Setelah melalui proses evakuasi, 11 orang pada antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Saat meletus di tempat sore hari itu, Gunung Marapi mengeluarkan abu setinggi 5.891 meter dalam menghadapi permukaan laut yang digunakan mengarah ke Kecamatan Canduang, Kota Agam.

Demikian informasi mengenai sejarah erupsi Gunung Marapi sebelum telan 11 korban pendaki.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

SUMBER SUARA.COM

Exit mobile version