Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Studi: Terlalu Lama Duduk Bisa Bikin Mati Muda

400
×

Studi: Terlalu Lama Duduk Bisa Bikin Mati Muda

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM –

Jakarta – Banyak pekerja menghabiskan sebagian besar waktunya duduk menghadap layar komputer. Tanpa sadar, kita tidak ada berganti kedudukan selama berjam-jam sampai akhirnya pinggang dan juga punggung terasa kaku. 

Jika Anda banyak melakukan kebiasaan seperti itu, sebaiknya segera ubah. Sebab, ahli menemukan bahwa terlalu lama duduk dapat memicu kematian usia muda. 

Studi yang tersebut meneliti hampir 500 ribu orang di area Taiwan selama 13 tahun menemukan bahwa terlalu banyak duduk meningkatkan risiko kematian sebesar 16% serta risiko kematian akibat kardiovaskular sebesar 34% lebih tinggi tinggi. Namun, para peneliti mengatakan, “meninggalkan meja” untuk beristirahat dengan berjalan serta berolahraga ringan selama 15 hingga 30 menit per hari dapat mengimbangi risiko kematian termasuk akibat kardiovaskular tersebut.

“Risiko serius terkait duduk di waktu yang digunakan lama dalam tempat kerja dapat dikurangi dengan melakukan istirahat teratur lalu melakukan aktivitas fisik tambahan,” lapor para peneliti dalam Taiwan kemudian Amerika Serikat (AS), seperti diambil dari SCMP pada Kamis (1/2/2/24). 

“Perubahan sistemik, seperti lebih tinggi rutin istirahat, menggunakan meja berdiri, area kerja yang digunakan ditentukan untuk aktivitas fisik, lalu olahraga di area gym dapat membantu mengempiskan risiko,” lanjut laporan merek di sebuah artikel yang digunakan diterbitkan pada jurnal medis JAMA Network Open.

Catatan kematian pada kelompok yang kerap duduk 

Ilustrasi aktifitas pekerja kantor (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi aktifitas pekerja kantor (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Dalam studi, para peneliti menganalisis data yang mana dikumpulkan dari karyawan penuh waktu (full time) di dalam melawan usia 20 tahun. Fakta ini adalah bagian dari kegiatan pemeriksaan kebugaran tahunan atau dua kali setahun dalam Taiwan antara 1996 juga 2017.

Sebagai catatan, para peneliti tidaklah menggunakan data para karyawan yang telah memiliki atau didiagnosa mengidap penyakit kardiovaskular.

Dalam kuesioner yang dimaksud diberikan, para kontestan penelitian wajib menjawab pertanyaan “apakah merek kerap duduk, sebagian besar duduk serta berdiri sambil melakukan pergerakan berulang-ulang ketika bekerja, atau sebagian besar waktu dia berdiri kemudian berjalan-jalan”.

Selama 13 tahun penelitian, para ahli mencatat lebih lanjut dari 26 ribu kematian. Lalu, 57% di area antara jumlah keseluruhan kematian yang disebutkan terjadi pada kontestan yang tersebut mengaku terlalu kerap duduk dalam tempat kerja.

Selain itu, 60% kematian pada kelompok “terlalu banyak duduk”, terkait dengan penyakit kardiovaskular.

Penulis utama sekaligus profesor di tempat Fakultas Kesejahteraan Publik dalam Universitas Medis Taipei, Wayne Gao, menyatakan bahwa langkah mudah dapat mengempiskan risiko kemampuan fisik akibat duduk terlalu lama.

“Orang-orang harus menghentikan kebiasaan terlalu lama duduk dengan bergerak secara teratur. Pengingat setiap jam di area ponsel untuk berjalan sebanyak 300 hingga 500 langkah sangat membantu,” kata Gao.

“Di luar pekerjaan, berjalan kaki adalah cara yang tersebut baik untuk meningkatkan aktivitas fisik,” lanjutnya.

Tim peneliti juga mengungkapkan bahwa perusahaan dapat menentukan waktu istirahat bagi staf kantor kemudian menyediakan area untuk aktivitas fisik dalam waktu senggang, dan juga mengatur kegiatan kelompok untuk membantu pekerja tetap memperlihatkan aktif.

Sementara itu, Organisasi Aspek Kesehatan Planet (WHO) merekomendasikan setiap orang untuk membatasi waktu duduk dan juga rutin menggerakkan tubuh demi menjaga kesehatan. Menurut WHO, terlalu lama duduk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan juga hiperglikemia tipe 2.

Artikel Selanjutnya 6 Fauna Simbol Kematian Manusia, Ada Kelelawar Lho

SUMBER CNBC.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *