Berita

Tahun Ini, Indonesia Berangkatkan 241 Ribu Jemaah Haji, Menag: Kuota Terbesar Sepanjang Sejarah

528

TEGALPOS.COM – eksekutif Indonesia akan berangkatkan 241 ribu jemaah haji pada tahun ini atau naik sekira 20 ribu orang dari jumlah keseluruhan normal 221 ribu orang yang digunakan telah lama disetujui Raja Arab Saudi.

Perjanjian yang dimaksud tertuang di kesepakatan perhajian (Ta’limatul Hajj) untuk musim haji 1445 H/2024 M.

Kesepakatan yang disebutkan telah dilakukan ditandatangani otoritas Republik Indonesia bersatu eksekutif Kerajaan Arab Saudi, yang mana dijalankan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan juga Menteri Haji dan juga Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, pada Jeddah.

“Kita menyepakati beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah keseluruhan jemaah haji Indonesia yang digunakan akan diberangkatkan sebanyak 241 ribu orang,” ungkap Menag Yaqut di tempat Jeddah, Mulai Pekan (8/1/2024).

Dalam siaran pers yang digunakan diterima Suara.com, kuota yang disebutkan menjadi rekor baru pemberangkatan jemaah haji selama Indonesia.

“Jumlah kuota ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia,” tutur Menag.

Sebagai perbandingan, pada Tahun 2019, Indonesia mendapatkan kuota 231 ribu jemaah. Namun total itu berkurang menjadi 100.051 pada tahun 2022 kaarena Pandemi Covid-19.

Sementara pada penyelenggaraan haji 2023, Indonesia mendapat kuota 229 ribu.

Menurut Menag, selain bertambahnya jumlah agregat kuota ada beberapa peningkatan layanan perhajian yang disepakati dalam

Penandatanganan kesepakatan haji atau Ta’limatul Hajj dilaksanakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kemudian Menteri Haji kemudian Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, dalam Jeddah. [Dok. Kemenag]

“Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang dimaksud lebih besar baik, sudah disanggupi oleh eksekutif Arab Saudi,” katanya.

“Misalnya tentang penempatan jemaah di tempat Mina. Kita dapat menentukan tempat tenda jemaah yang mana tambahan dekat dengan jamarat, selama pelaksanaan kontrak dilaksanakan lebih lanjut cepat,” tutur Gus Men.

Kebebasan Memilih Syarikah

Masih terkait peningkatan layanan, pemerintahan Arab Saudi juga memberikan kebebasan terhadap otoritas Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) pada waktu puncak haji.

“Tidak harus syarikah ini atau syarikah itu, Indonesia diberikan kebebasan memilih. Ini adalah membuka prospek untuk memilihkan penyedia layanan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia,” kata Gus Men.

“Ini pengembangan yang sangat luar biasa yang mana dijalankan oleh eksekutif Arab Saudi,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang mana sama, Menteri Haji dan juga Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.

“Kami sangat berbahagia juga merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jemaah haji dari seluruh dunia, khususnya jemaah haji Indonesia. Kami juga selalu terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman,” ujar Tawfiq.

Dalam penandatanganan tersebut, turut hadir Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konsul Jenderal Republik Indonesia di tempat Jeddah Yusron B Ambary, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, Dirjen Penyelenggara Haji kemudian Umrah Kemenag Hilman Latief, juga para pejabat Kementerian Agama.

Selain penandatanganan Ta’limatul Hajj, Menag juga dijadwalkan akan hadir di Muktamar Perhajian dan juga melaksanakan rapat koordinasi terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.

SUMBER SUARA.COM

Exit mobile version