Scroll untuk baca artikel
Otomotif

TAM optimis kesulitan diesel Toyota tak pengaruhi jualan di tempat Indonesia

380
×

TAM optimis kesulitan diesel Toyota tak pengaruhi jualan di tempat Indonesia

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM – Jakarta (ANTARA) – PT Toyota-Astra Motor (TAM) optimistis kesulitan pada pengujian untuk sertifikasi beberapa kendaraan sport utility vehicle (SUV) bermesin diesel milik Toyota tidak ada akan mempengaruhi pelanggan kendaraan di area Indonesia.

"Kita terus bicara dengan media, bicara dengan diler, bicara dengan konsumen untuk menjelaskan dan juga sejauh ini kita lihat transaksi jual beli kita serta animo dari warga juga kita bicara dengan teman-teman komunitas, mereka itu mampu mengerti serta merekan tahu bahwa Toyota akan melakukan perubahan-perubahan," kata Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmi Suwandy dalam Jakarta, Jumat.

Anton menyatakan bahwa konsumen di area Indonesia tidak ada perlu khawatir oleh sebab itu permasalahan yang sedang terjadi tidak ada berkaitan dengan keamanan, performa, maupun kualitas kendaraan Toyota yang dimaksud dipasarkan.

Berkenaan dengan masalah mesin diesel Toyota, Anton mengemukakan bahwa mungkin saja ada kesalahan di prosedur operasional standar (SOP) yang mana dilaksanakan oleh internal perusahaan Toyota Industries Corporation (TICO).

Namun, menurut dia, kesulitan SOP yang digunakan kurang tepat yang dimaksud sebenarnya masih di tahap wajar oleh sebab itu masih di rentang batas yang diatur regulasi.

"Contohnya adalah ada kurva torsi itu kalau saya lihat angkanya tak salah, angkanya itu masih ada di tempat rentang antara. Di pada regulasi itu ada rentang plus minus 2 persen, dikarenakan mesin tiap kali dites beliau tak mungkin saja identik angkanya, variasinya itu masih ada pada antara 2 persen. Jadi, sekali lagi, sebenarnya tiada ada (masalah)," Anton menjelaskan.

Dia juga mengungkapkan bahwa langkah Toyota untuk mengungkap permasalahan yang dimaksud ke rakyat merupakan wujud transparansi perusahaan untuk konsumen.

Menurut dia, bukan berbagai perusahaan yang digunakan berani mengungkap permasalahan internal ke masyarakat oleh sebab itu dapat mengakibatkan berbagai risiko.

"Jadi, kemungkinan besar Toyota ingin memproduksi suatu tren baru keterbukaan informasi serta juga menunjukkan keseriusan untuk melakukan improvement (perbaikan). Jadi kita lebih lanjut terhadap keterbukaan, transparansi informasi. Kita bisa jadi jelaskan secara baik untuk konsumen, lalu konsumen Indonesia itu cukup pintar, mereka itu bisa jadi cek informasi dan juga lain sebagainya," kata dia.

Baca juga: Penjualan mobil baru di tempat Negeri Matahari Terbit menurunkan menyusul skandal Daihatsu
Baca juga: Skandal mesin diesel Toyota bukan berdampak untuk Indonesia

Pada Hari Senin (29/1), Toyota Motor Corporation (TMC) menerima laporan dari TICO, yang tersebut ditugaskan untuk mengembangkan mesin diesel, bahwa sebuah pasukan investigasi khusus yang dimaksud diketuai oleh Hiroshi Inoue ditugaskan untuk menyelidiki peluang penyimpangan peraturan sertifikasi terkait dengan sertifikasi emisi domestik yang tersebut bukan tepat pada mesin forklift serta mesin konstruksi.

Dalam investigasi yang dimaksud didapati beberapa kejanggalan selama pengujian untuk sertifikasi tiga model mesin diesel. Dalam perkara ini, model-model yang dimaksud terdampak adalah van Hiace, Fortuner, Innova, serta SUV Lexus LX500D.

​​​​​​​Selama pengujian sertifikasi, kinerja keluaran tenaga mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang dimaksud berbeda dari yang dimaksud digunakan untuk produksi massal sehingga hasilnya dapat diukur untuk menciptakan nilai tampak lebih banyak halus dengan variasi yang mana lebih lanjut sedikit.

Oleh sebab itu, TICO memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman mesin yang mana terkena dampak.

Toyota juga memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman kendaraan yang dilengkapi mesin yang mana terkena dampak.

TMC menyatakan akan memberikan penjelasan rinci untuk pihak berwenang dan juga segera mengambil tindakan yang tersebut tepat, termasuk melakukan pengujian di dalam hadapan saksi jikalau diperlukan.

Dalam keterangan resminya pada Selasa (30/1), TMC menyampaikan, "Kami menganggap proses sertifikasi yang dimaksud tepat sebagai prasyarat utama di menjalankan industri sebagai produsen mobil. Kami menyadari betapa seriusnya fakta bahwa pelanggaran sertifikasi yang berulang kali terjadi di tempat TICO, seperti yang tersebut terjadi di area Daihatsu, telah terjadi mengguncang fondasi perusahaan sebagai produsen mobil."

Baca juga:
Toyota catatkan jualan 37.736 kendaraan elektrifikasi pada 2023
Grup Toyota duduki puncak pelanggan mobil global pada 2023

SUMBER ANTARANEWS.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *