Berita

Tega! Tentara Israel Tembak Mati Bayi Palestina Akibat Terganggu Suara Tangis, Ibu Dilarang Ambil Jasad

1090
TEGALPOS.COM – Relawan kemanusiaan Muhammad Husein menceritakan teror yang dimaksud dialami warga Palestina di tempat tengah panasnya agresi militer Israel di dalam Gaza.

Menurutnya, militer Israel telah terjadi memaksa ratusan ribu warga Gaza bagian utara untuk angkat kaki dari rumah merekan sendiri menuju daerah selatan.

“(Mereka dipaksa) berjalan kaki. Anak-anak, manula, lansia, wanita, puluhan kilometer itu jaraknya, 30-40 kilo. Tanpa minuman, tanpa makanan, lalu di tempat tengah-tengah jalan merekan itu ada beberapa tank yang memantau (di) kanan kiri,” ujar Husein, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (18/11/2023).

Menurut aktivis yang tersebut juga akrab disapa Husein Gaza tersebut, militer Israel memantau sambil berjaga dengan senjatanya, memaksa rakyat Palestina untuk melintas dengan fokus tanpa berbicara atau menoleh sedikitpun.

“Ketika ada tank-tank baja dalam situ sedang stand by, ada tentara Israel mempersiapkan senjatanya, itu mereka itu nggak boleh berbicara, nggak boleh tengok kanan-kiri, harus lurus jalan ke depan,” kata Husein.

Husein lantas menceritakan pengalamannya kala harus mengungsi dari Gaza utara ke selatan. Saat itu kendaraannya melewati bangkai-bangkai kendaraan warga Gaza yang digunakan sudah hangus diserang Israel, beserta para jenazah yang digunakan dibiarkan dalam dalam sana. Padahal saat itu warga melintas sebab juga berniat untuk mengungsi sebagaimana arahan Israel.

Namun ada satu momen yang tersebut begitu menyayat hati yang dimaksud kemudian diceritakan Husein. Menurutnya informasi ini didapat dari teman istri Husein lewat media sosial. Mirisnya, tak lama setelah itu, teman istri Husein juga meninggal dunia akibat serangan Israel.

“Dia menulis dalam postingan Instagram-nya. Dia menulis pengalaman dia, ‘Saya berjalan dari utara ke selatan. Saat itu ada manusia ibu bersama saya. Ibu ini menggendong anak bayinya’,” tutur Husein.

Perjalanan yang digunakan berat tentu menyebabkan bayi ini rewel serta tidak ada nyaman. Alhasil bayi itu menangis pada sepanjang perjalanan kendati sang ibu sudah berusaha untuk menenangkannya.

“Mungkin akibat kehausan, akibat kelaparan, mungkin dikarenakan panas, dikarenakan lelah, terus dalam gendongan tiada mau berhenti (menangis). Ada seseorang tentara Israel saat itu terganggu oleh pendapat bayi itu, sniper. Anak itu ditembak cuma akibat pendapat tangisnya,” ucap Husein.

Tembakan yang tersebut tiba-tiba menewaskan sang anak menyebabkan ibunya syok hingga terjatuh. Jasad sang bayi di dalam gendongannya sempat terlempar pada jalan. Alhasil ibunya pun berusaha untuk mengambil kembali tubuh anaknya yang dimaksud telah lama tak bernyawa.

“Anak bayi, nggak tahu umur berapa. Tapi sang ibu nggak sanggup kembali, ibu itu nggak boleh memungutnya, harus terus berjalan. Jadi bayangkan bagaimana kepedihan pribadi ibu, harus meninggalkan dalam kondisi seperti itu yang digunakan sudah meninggal, lalu dia berjalan dengan menangis diam-diam sampai ke selatan,” tandasnya.

SUMBER SUARA.COM

Exit mobile version