TEGALPOS.COM –
Jakarta – Angka transaksi jual beli mobil pada Indonesia pada 2023 tak mencapai target. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) awalnya berusaha mencapai perdagangan mobil di tempat di negeri tembus 1.050.000 unit. Namun nyatanya wholesales belaka tercapai 1.005.802 unit.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengungkapkan ada faktor eksternal yang dimaksud menyebabkan transaksi jual beli mobil tak mencapai targetnya. Salah satunya adalah kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS).
“Penjualan pada tahun 2023 bisa jadi mencapai 1.050.000 (unit) ini proyeksinya. Tapi kenyataannya di area bulan September juga Oktober terjadi penurunan perdagangan bulanan. Kenapa terjadi penurunan penjualan? pada bulan-bulan itu, Amerika meninggikan interest rates-nya sehingga dolar itu meninggalkan oleh sebab itu dolar keluar, perbankan melakukan pengetatan peminjaman,” kata Kukuh, Selasa (16/1/2024).
Ketatnya perbankan juga leasing maupun perusahaan pembiayaan memberi pinjaman bikin perdagangan mobil mandek. Padahal, jualan melalui cara ini menjadi favorit penduduk Indonesia pada membeli mobilnya.
 Penjualan mobil Honda Mobilio kian menyusut pada salah satu showroom Honda di area Kawasan Pusat Kota Bekasi pada (18/3). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto) |
“Pinjaman diperketat penjualannya menurun, dikarenakan 80% transaksi jual beli kendaraan bermotor itu menggunakan pembiayaan dari jasa keuangan. Itu dampaknya,” sebut Kukuh.
Kukuh menegaskan hal ini menjadi faktor utama turunnya transaksi jual beli mobil. Dia mengawasi tarif BBM di tempat Indonesia stabil.
“Sejauh ini belum dengar dari teman-teman (pabrikan), murni kebijakan masing-masing brand kalau itu, cuma kita memantau aja kira-kira seperti apa, kalaupun ada kenaikan, latar belakang penyebabnya apa? Kalau unsur bakar relatif stabil,” ujarnya.
Artikel Selanjutnya Penjualan Mobil RI Terbang, Merek Ini adalah Jadi Juara Terlaris
SUMBER CNBC.COM
