TEGALPOS.COM – Menumpas Hamas masih menjadi alasan utama militer Israel terus membombardir Gaza, terutama wilayah utara. Bahkan ratusan ribu warga di tempat Gaza utara dipaksa mengungsi puluhan kilometer jauhnya menuju area selatan.
Di tengah semakin panasnya konflik yang mana terjadi, pernyataan mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, menimbulkan agresi militer negaranya kian menjadi buah bibir.
Bagaimana tidak? Sebab dikutip dari wawancaranya bersama Euronews yang digunakan diunggah ulang di dalam akun TikTok @middleeasteye, Olmert mengklaim bahwa negaranya belum mencapai inti operasi oleh sebab itu belum menumpas kantor pusat Hamas yang tersebut berada di dalam wilayah selatan.
“Kita bahkan belum sampai di tempat inti dari operasi ini, Khan Younis, yakni daerah yang terletak di tempat Jalur Gaza bagian selatan,” ucap Olmert, dikutip pada Sabtu (18/11/2023).
“Di sanalah sebenarnya terletak pusat kekuatan Hamas. Di sanalah para pemimpinnya berada, dia bersembunyi, mereka itu mempunyai bunker-bunker, merekan bisa saja memberi komando, merek mempunyai alat peluncur (rudal),” sambungnya.
Pengakuan Olmert ini pun langsung ditanggapi oleh jurnalis Euronews, yakni terkait dengan Israel yang mana selama ini sudah berkoar-koar bahwa aksi brutal mereka itu di area Gaza utara juga berdalih untuk membasmi Hamas.
Pasalnya Israel mengklaim Hamas bersembunyi di dalam terowongan bawah tanah di dalam bawah rumah sakit. Israel juga menuding salah satu partai kebijakan pemerintah Palestina hal itu menggunakan warga sipil Gaza sebagai tameng.
“Menarik Anda menyebutkan Khan Younis adalah pusat komando (Hamas), sebab selama sepekan kemarin disebutkan Rumah Sakit Al Shifa adalah inti komando Hamas, tapi sekarang Anda bilang belum melihat terowongan atau persenjataan,” kata jurnalis tersebut.
Olmert sendiri langsung membantahnya, “Kita sudah melihat persenjataannya, tetapi kita belum melihat pemimpinnya, kan? Tapi begini, sekarang ada banyak berita bohong, semua orang sanggup menyebarkan informasi dengan sembrono. Kalau Anda wawancara saya dua minggu lalu (sebelum penyerangan RS Al Shifa), saya akan tetap bilang pusat komando (Hamas) ada di dalam Khan Younis,” tandasnya.
SUMBER SUARA.COM