Berita

Video: Industri Makanan Ungkap Efek ‘Ngeri’ Jika Dolar Tembus Rp16.500

14

Jakarta, CNBC Indonesia- Kepala Ekonom BCA, David E. Sumual memandang beberapa jumlah kebijakan moneter telah diambil Bank Indonesi sudah ada tepat diambil pada menghadapi pelemahan nilai tukar. Melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Negara Indonesia (SRBI), BI mampu menggalakkan arus dana asing masuk ke bursa di negeri.

Namun demikian, bagi pelaku perniagaan pelemahan Rupiah sangat besar berdampak ke biaya produksi. Saat Rupiah melemah 6% maka biaya material baku naik 2,5%-3% serta mempengaruhi nilai jual 4-5%.

Ketua Umum GAPMMI , Adhi S. Lukman berharap pemerintah mampu menahan laju pelemahan Rupiah, jikalau Rupiah ke melawan Rp16.500 per Dolar Amerika maka akan berbahaya bagi Industri. Selain itu GAPMMI berharap pemerintah memberi kompensasi terhadap biaya yang digunakan membebani industri.

Seperti apa bahaya pelemahan Rupiah terhadap lapangan usaha Mamin? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan kemudian Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman dan juga Kepala Ekonom BCA, David E. Sumual pada Closing Bell,CNBCIndonesia (Senin, 24/06/2024)

Artikel ini disadur dari Video: Industri Makanan Ungkap Efek ‘Ngeri’ Jika Dolar Tembus Rp16.500

Exit mobile version