Otomotif

Volvo Undur Diri dari Organisasi Polestar EV

449

TEGALPOS.COM – Volvo, brand mobil kenamaan Swedia menyatakan bahwa pihaknya siap untuk berhenti mendanai perusahaan mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) Polestar juga menyerahkan tanggung jawab terhadap Geely, perusahaan Tiongkok yang menjadi induk dari Volvo.

Dikutip dari Teslarati, Volvo memiliki sekitar 48 persen saham Polestar, namun menurut beberapa analis, saham tadi telah lama bukan dimiliki lagi oleh perusahaan yang mana bermarkas di dalam Gothenburg, Swedia itu.

Polestar 6 LA Concept Edition 2026 [Polestar via ANTARA].

Bukan rahasia lagi bahwa Polestar sudah berjuang untuk menjadi penanaman modal yang mana efisien bagi pemegang saham, namun belum mampu menjadi pesaing yang mana stabil bagi para produsen pembuat kendaraan listrik atau EV besar. Termasuk di tempat antaranya yang mana miliki pabrik di tempat Tiongkok.

Seperti BYD, GAC, sampai Tesla Incorporation dengan salah satu andalan Tesla Gigafactory dalam Shanghai.

Seperti yang dimaksud dialami semua perusahaan EV, ada periode peningkatan yang tersebut menyedihkan, yaitu distribusi kecil atau menurun, kemudian berakhir dengan fakta menyakitkan. Memang sangat menantang, akan tetapi berpotensi mengakibatkan kebangkrutan.

Itulah alasan yang tersebut mendasari Volvo siap menyerahkan kendali menghadapi Polestar untuk Geely dikarenakan sahamnya anjlok 83 persen sejak Juni 2022, ketika Polestar menggunakan layanan SPAC (Special Purpose Acquisition Company) untuk go public.

Dikutip Teslarati dari Reuters, Volvo telah terjadi mempertimbangkan untuk menyerahkan saham Polestar terhadap pemegang saham, yang digunakan akan menjadikan Geely sebagai pemilik segera brand itu.

“Geely Holding akan terus memberikan dukungan operasional lalu finansial penuh untuk merek eksklusif independen (Polestar) di tempat masa mendatang. Pendukung ini tak memerlukan pengurangan kepemilikan saham Geely Holding pada Volvo Cars,” demikian bunyi pernyataannya.

Lebih detail seputar kondisi Polestar, perusahaan EV ini gagal mencapai target, terjadi pengurangan pengiriman hasil pada 2023 walaupun pun mengalami peningkatan sebesar 6 persen pada tahun lalu, dibandingkan 2022. Dan mulai meningkatkan produksi Polestar 4 di area Tiongkok dengan respons bursa “diterima dengan baik.”

Akan tetapi Volvo tampaknya tidaklah yakin bahwa hal ini merupakan pembangunan ekonomi cerdas di tempat masa depan. Sehingga keputusannya adalah menyerahkan kembali terhadap Geely.

SUMBER SUARA.COM

Exit mobile version